wahyu tursina

Monday, March 05, 2007

 

PAHLAWAN ITU BERNAMA AL BANNA

"Betapa inginnya kami agar umat ini mengetahui, bahawa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri. Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka, jika memang tebusan itu yang diperlukan. Atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan, kemuliaan dan terwujudnya cita-cita mereka, jika memang itu harga yang harus dibayar. Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini selain rasa cinta yang mengharu-biru hati kami, menguasai perasaan kami, dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami. Betapa berat rasa di hati kami menyaksikan bencana yang mencabik-cabik umat ini, sementara kita hanya sanggup menyerah pada kehinaan dan pasrah oleh keputusasaan.

Sungguh kami berbuat di jalan Allah untuk kemaslahatan seluruh manusia, lebih banyak dari apa yang kami lakukan untuk kepentingan diri kami. Kami adalah milik kalian wahai saudara-saudara tercinta. Sesaat pun kami tidak akan pernah menjadi musuh kalian."

Inilah ungkapan yang disampaikan al Banna dalam risalah Da'watuna. Ungkapan yang hanya lahir dari seorang da'ie pejuang dan pahlawan sejati. Sebuah contoh dan pelajaran berharga bagi para da'ie dan para pemimpin yang dipundaknya diletakkan tanggungjawab dan amanah umat ini.


PAHLAWAN ITU BERNAMA AL BANNA: SOSOK DA'I, PEJUANG DAN PAHLAWAN SEJATI
Muhammad Abdullah Al Khatib
Pustaka Nauka, 2006